Saturday, September 26, 2009

Mencuri dalam solat

“Sejahat-jahat pencuri adalah orang yang mencuri dalam solatnya.

Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dalam solatnya?”

Baginda menjawab : “Ia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya.” (HR Ahmad).

__________________________________________________________________


Suatu hari, selesai solat berjamaah, Rasulullah duduk bersama para sahabatnya di salah satu sudut masjid.

Tiba-tiba datang seorang lelaki ke sebuah sudut lain dan mengerjakan solat sendirian. Dalam solatnya orang itu ruku dan sujud dengan cara seperti mematuk-matuk kerana terburu-buru.

Melihat hal itu, kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya :

“Apakah kalian menyaksikan orang ini? Barang siapa meninggal dalam keadaan [solatnya] seperti ini, maka ia meninggal di luar agama Muhammad”

Nabi Saw kemudian memperumpamakan orang itu seperti burung gagak yang sedang mematuk darah dan seperti orang lapar yang hanya makan sebutir atau dua butir kurma.
”Bagaimana ia boleh kenyang?” , tanya baginda.

Sikap terburu-buru dalam solat, hingga merosak gerakan dan makna solat, termasuk perbuatan dosa.

Hal itu sama saja dengan memusnahkan thoma'ninah yang merupakan salah satu rukun solat. Padahal, tidak ada solat tanpa melengkapi rukun-rukunnya.

Jadi, dengan tidak dipenuhinya thoma'ninah, solat bukan sekadar tidak sah, tetapi solat itu dianggap tidak ada.

Allah bahkan mengancam orang-orang yang solatnya seperti itu dengan kutukan bahawa mereka akan celaka. Sebabnya, dengan meninggalkan thoma'ninah, mereka sudah lalai dalam solat (QS Al-Ma'un: 4).

Mengapa Allah dan Nabi saw mencela dan mengancam perbuatan itu, sampai disamakan dengan mencuri?

Sebab, solat adalah hubungan batin antara hamba dan Tuhannya. Hubungan khusus itu mengandung makna penghambaan dan penghormatan kepada Pemilik kehidupan, Allah yang Maha Agung.

Membuang thoma'ninah merupakan bukti bahwa orang yang melakukan solat itu tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penghormatan terhadap Allah, bahkan hal itu juga termasuk penghinaan.

Dalam hubungan antara sesama manusia saja terdapat budaya sopan santun, terutama terhadap yang lebih tinggi kemuliaannya. Justeru, apatah lagi terhadap Allah yang telah memberikan kepada manusia segala kenikmatan dalam kehidupannya.

Semoga solat kita bukan hanya menjadi ritual semata
Wallahu'alam.

Friday, September 18, 2009

Hari Raya: antara ahad dan isnin

hmm...

puasa kita 29 hari ke 30 hari ye?

rase macam 29 je..

eh kau ni, yakin je..

ye la, aku harap ahad la raya..bole kte start prepare hari ni...lgpun isnin busy, aku ada test la, ada asiment la...

ooo, maknanya sebab kau busy hr isnin maka hari raya boleh la jatuh hari ahad yek?..

eh, apa pulak..aku cuma mengharap je..yang engkau tu, tak rase ke nak raya. aku dah feeling2 dah buka lagu raya td...

em...*sigh*
aku bukan apa, aku macam tak rasa aku lalu ramadhan, sama je perangai aku...aku macam bersalah la kat Allah...

ala, kau nak risau apa, kau tu kan..mantap dr aku... solat tarawikh memanjang, baca alquran... aku macam tgk ada "light2" kat hati kau tu....

tp, kalau ibadah banyak pun, tak memberi 'impact' apa2...kosong je la...

hmm...dahla, yg penting aku raya..

apa erti raya pada kita ye?






ummi, abah, sahabat2..

~Selamat Hari Raya...Maaf Zahir Batin..~

Monday, September 14, 2009

Benci & Sayang~

Bila sayang pada si dia, sayangilah sekadar saja

Kerana mungkin di hari muka, kau akan membencinya pula

Rasa sayang dalam manusia, sentiasa diduga

Kekadang berubah, membawa nestapa, bersederhanalah



Bila benci pada si dia, bencilah sekadar sahaja

Kerana mungkin di hari muka, kau kan menyayangnya semula

Beginilah jiwa manusia, penuh pancaroba

Sentiasa tertanya, arahnya ke mana, nasibnya di dunia



Kasih dan sayang sesama manusia

Pasti diduga bersederhanalah

Benci dan dendam sesama manusia

Usah berpanjangan bersederhanalah



Benci sayang perasaan kita bak tegukkan bila dahaga

Sejuk panas banyak sedikitnya yang baik hanya sederhana

Jika ia dibiar liar bisa membinasa

Perlu berwaspada berteman bercinta bersederhanalah



Kasih sayang yang tak terhingga hanya untuk yang Maha Esa

Tiap masa di mana saja ingat pada Nya sentiasa

Cinta kitakan dibalasNya cinta tak terhingga

Ketenangan jiwa kesenangan dunia tempat di syurga Nya



Sunday, September 13, 2009

Kisah disebalik Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus:



“Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.” [21: 87]

___________________________________________________________________


Nabi Yunus 'alaihissalam termasuk nabi dari keturunan Bani Israil. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutusnya kepada penduduk negeri Ninawa di Mosul (Irak). Beliau menyeru kaumnya untuk kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun mereka menolaknya. Nabi Yunus 'alaihissalam tidak berputus asa, selalu berusaha dan berusaha mendakwahi mereka, namun mereka tetap menolak. Kemudian Nabi Yunus 'alaihissalam mengancam dengan azab dan pergi meninggalkan mereka, tidak sabar sebagaimana mestinya. Beliau 'alaihissalam pergi dalam keadaan marah.


Sementara itu, sepeninggal Nabi Yunus 'alaihissalam, Allah mengilhamkan kepada kaum tersebut untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya. Itu terjadi setelah mereka menyaksikan sebagian dari pendahuluan azab yang diancamkan kepada mereka. Allah pun menyelamatkan mereka dari azab tersebut. Secara lahiriah, Nabi Yunus 'alaihissalam mengetahui mereka telah selamat dari azab itu, namun beliau tetap tidak mau kembali. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا

“Ketika dia pergi dalam keadaan marah.” (Al-Anbiya: 87)
Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ

“ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan.” (Ash-Shaffat: 140)

Nabi Yunus 'alaihissalam naik ke kapal yang sudah penuh dengan penumpang dan barang. Sampai di tengah lautan, kapal tersebut mulai memperlihatkan tanda-tanda akan tenggelam. Saat itu hanya ada dua pilihan, mereka tetap bersama-sama di atas kapal tapi tenggelam semua, atau satu per satu dilemparkan ke laut sekedar meringankan muatan kapal dan menyelamatkan yang lain. Akhirnya diputuskan untuk memilih yang kedua. Mulailah diundi siapa yang akan dilemparkan ke laut. Termasuk dalam undian itu adalah Nabi Yunus 'alaihissalam.



Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan:

فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَ

“Lalu dia termasuk orang-orang yang kalah.” (Ash-Shaffat: 141)

Yakni, Nabi Yunus 'alaihissalam kalah dalam undian tersebut. Merekapun melemparnya ke laut dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh seekor ikan dari dalam laut.


Di dalam kegelapan perut ikan itu, beliau berdoa:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

“Tidak ada Ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.” (Al-Anbiya: 87)

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan ikan tersebut melemparkannya ke tanah yang tandus. Nabi Yunus 'alaihissalam keluar dari perut ikan seperti anak burung yang keluar dari sebutir telur, betul-betul dalam keadaan sangat lemah. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengasihani beliau dengan menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu, dan menaunginya hingga menjadi kuat.

Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi perintah kepadanya untuk kembali ke tengah-tengah kaumnya, supaya mengajari dan mendakwahi mereka. Dan sekarang penduduk negeri yang berjumlah lebih 100.000 orang itu menyambut seruan beliau. Mereka beriman kepadanya dan mendapat kesenangan sampai waktu yang telah ditentukan.


Pelajaran:

1. Dalam kisah ini, Allah menegur Nabi Yunus 'alaihissalam dengan cara yang halus. Dengan menahannya di dalam perut seekor ikan, sebagai kaffarah (tebusan atas kesalahan beliau) sekaligus tanda kekuasaan Allah yang sangat besar dan karamah (mukjizat) bagi Nabi Yunus 'alaihissalam.

2. Termasuk nikmat pula dari Allah kepada beliau adalah diterimanya dakwah beliau oleh penduduk negerinya yang berjumlah lebih dari 100.000 orang. Dan besarnya jumlah pengikut, termasuk sebagian keutamaan mereka.

3. Bolehnya melakukan undian ketika menghadapi persoalan yang musykil, mengenai siapa yang berhak atau tidak terhadap suatu perkara, apabila tidak ada yang menguatkan salah satunya. Apa yang dilakukan penumpang kapal tersebut menunjukkan kaedah yang sudah dikenal, yaitu mengambil kemudharatan yang lebih ringan untuk menolak kerusakan yang lebih besar. Tentunya sudah jelas, melempar salah seorang penumpang ke laut sangat berbahaya, namun malapetaka yang akan menimpa seluruh penumpang jauh lebih besar bahayanya.

4. Seorang hamba apabila dia memiliki hubungan yang baik dengan Rabb-nya, di mana dia selalu beramal soleh ketika dia dalam keadaan senang, Allah tentu mensyukuri amalnya dan mengingatnya pula ketika dia dalam keadaan kesulitan, yakni dengan melepaskannya dari kesulitan itu atau meringankan keadaannya. Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kisah Nabi Yunus 'alaihissalam ini:

فَلَوْلاَ أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ. لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” (Ash-Shaffat: 143-144)
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

دَعْوَةُ أَخِيْ ذِي النُّون مَا دَعَا بِهَا مَكْرُوبٌ إِلاَّ فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ: لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

“Doa saudaraku Dzin Nun (Nabi Yunus). Tidaklah seorang yang dalam kesulitan, lalu berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan lepaskan dia dari kesulitan itu, yaitu: ‘Tidak ada ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim’.” (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasai dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiallahu 'anhu


5. Iman itu menyelamatkan pemiliknya dari ketakutan dan kesulitan sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan:

وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Al-Anbiya: 88)

(Diterjemahkan dari Taisir Al-Lathifil Mannan, karya Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah)

Saturday, September 12, 2009

Doa mohon ampun

Doa Nabi Adam:

"Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.” [7:23]

____________________________________________________

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Adam as. Setelah dirinya tergelincir ke dalam perbuatan dosa, yaitu ketika memakan buah khuldi dari pohon yang terlarang. Peristiwa itu terjadi karena beliau tergoda oleh tipu muslihat iblis, sehingga Nabi Adam dan istrinya, Hawa, dibuang dan diturunkan oleh Allah dari surga ke muka buki. Kemudian Nabi Adam berdoa dengan doa tersebut di atas.

Wallahua'lam~

Saturday, September 5, 2009

HATI


Kadang2...hari ini kita rasa sayang sangat kawan kita...family kita...

tiba2 esoknya kita rasa nak marah sangat, benci je...rasa nak baling2 barang tanpa sebab...marah2 kat kawan2..kat family..itu x kena..ini x kena...

Kadang2..bangun pagi2..rajin je kita..buat kerja rumah, kerja sekolah, tolong itu, tolong ini, bangun qiam, baca AlQuran berjuz2...

Tiba2...waktu petang, jadi malas nak buat semua benda..solat pun lambat..AlQuran, langsung tak pegang, apatah lagi mathurat...

Kadang2..jam 12.00 tghhari..kte tetap pendirian nak pegi ikut program kat sekian2 tempat...

Tiba2..dalam saat sterusnya..kita rasa sangat2 tak mahu pergi...takde semangat...

Kadang2...orang yg kita tegur...hari ni dia tak boleh terima nasihat kita...melenting...asyik kata dia salah..

Tiba2..esoknya..dia lembut je dgn kita..siap tanya lagi tentang islam..

Kadang2..kita rasa kita dah kenal kawan2 kita macam dah lama bersama..

Tiba2..ada satu masa, kita rasa langsung dah tak kenal dah...macam first time jumpe...

_______

Itulah dia...

Nak tahu sebab apa?

sebab......

__________

Allah yang pegang HATI manusia...

maka...

segala yang berlaku, semuanya adalah diatas ketentuannya...

habis tu?

jadi...

Kita perlu redha dgn ketentuanNya...

bukan bersangka pada Allah yang Dia dah benci kita... bukan juge kita rasa hampa dan putus asa...


tapi..kita periksa semula hati kita....
__________

Sabda Rasulullah SAW bermaksud “Sesungguhnya dalam jasad manusia itu ada seketul daging, jika baik daging itu itu maka baiklah keseluruhan jasad dan jika buruk, maka buruklah jasad keseluruhannya, ingatlah bahawa daging itulah hati”.

Sebab...

hati kita berkait rapat dengan iman...

Iman itu "Yazid wa Yankuz"

meningkat dan menurun...

meningkat bila taat, menurun bila melakukan maksiat...

____________

Macammane nak menjaga hubungan baik sesama manusia...agar tiada benci..tiada merajuk2...tiada rase kehilangan...setiap masa adalah untuk memberi, bukan menerima..

apa kaitannya dengan hati?

________

Kita tanya semula diri kita, apakah hubungan itu bersih kerana Allah? atau kerana kecantikan?, kepandaian? harta?

apakah dengan hubungan sesama manusia ini menjauhkan diri kita dengan Allah?

maka..

jika tidak bersih....sucikanlah...

"ukhuwwah itu apabila kita berjumpa, kita tidak tahu sebab kita berjumpa melainkan kerana Allah"

jika menjauhkan diri dari Allah...dekatkanlah...

agar ukhuwwah kita hanya untuk mendapat RedhaNya...

"ya muqollibal quluub, tsabbit quluubana 'alaa diinika"
"wahai yang membolak balikkan hati, teguhkan hati hati kami atas diin Mu"

jagalah hatimu....
_______________

Sahabat..

andai kalian masuk syurga dahulu..

jgn lupa menarik tangan sahabatmu yang ini juga....

_______________

Wallahu'alam~

Friday, September 4, 2009

KoSonG...

Ada manusia...

tinggi sosialnya, sentiasa berada ditgh ramai,

tp...jiwa rasa kosong, rasa tak kena, selalu lemas dengan kehidupan..

buatlah apa cara sekalipun utk menggembirakan hati, tp tetap resah...

----------------------
ada manusia....

boleh melihat,

tp...masih teraba2 dalam terang...

----------------------

ada manusia...

banyak harta, hidup senang, mudah sahaja memperolehi segala yg diinginkan...

tp..hatinya sentiasa rasa kekurangan...

----------------------

ada manusia...

bercinta, indah..luahkan rasa sayang..disayangi...

tp...hatinya tidak merasai nikmat cinta itu...

----------------------

ada masa...kita rasa seperti kurang sesuatu..tak kena...gelisah...sedih....hampa...

rasa seperti...jiwa kosong....

Kosong!

KOSONG!!....

Zero..empty..nothing

maka...

mereka mula bertanya...

kenapa?

kenapa ye macamni...

kenapaaaaaaaaaa......???????

.........................................................

Sahabat...

Muhasabahlah hubungan kamu dengan Allah...



"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka, pasti kamu akan menemui-Nya,"[84:6]

"Maka barang siapa menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya," [73:19]

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.[2:186]

Wallahu'alam~

Ya Allah~..kumerinduiMu....
-piala separuh masa kedua ramadhan...rebutlah-